Pages

Rabu, 04 April 2012

Simak Apa yang Ditulis Media Barat



Rupanya media dan para intelektual Barat tak pernah luput dari pengaruh politik luar-negeri negerinya. Begitu Washington, London atau Paris tidak suka dengan pemimpin suatu negara, suara yang sama akan dibawakan media mereka. Itu lah nasib yang dialami Soekarno (BK).


Karena tidak sejalan dengan Amerika, maka Soekarno diceritakan sebagai seorang komunis, diktator dan koruptor. Dan tak lupa juga seorang "Playboy" karena kesukaannya dengan perempuan. DPR Indonesia
ketika itu, setelah Dekrit Kembali ke UUD45, disebut juga hanya sebuah lembaga legislatip "rubber stamp", karena mengiyakan semua kehendak BK.
Soeharto mengalami nasib yang sama. Diawal Soeharto dianggap sebagai "our local army friend". Tapi begitu Soeharto sudah pecaya diri dan menghendaki haluan ekonomi yang beda dengan para penasehat Mafia Berkeley, kampanye pembusukan citra digulirkan.
Soeharto akhirnya hanya seorang jenderal korup, diktator dan pelaku utama kejahatan terhadap kemanusiaan. Lembaga DPR di era ORBA pun mendapat julukan, sekedar "cap fiat" untuk kepentingan Soeharto.
Berkat kampanye media Barat, apa yang terjadi dengan dengan BK terjadi juga dengan Soeharto.Keduanya dicopot dari kekuasaannya oleh tangan tangan CIA dan MI6 yang tak terlihat.
Banyak sudah pengamat memperkirakan SBY akan mengalami nasib yang sama. Di dalam negeri ketidak populerennya sudah seleher, hampir menenggelamkannya. Pengamat karenanya ingin meramal dia akan jatuh.
Ah, tapi di mata "handler"nya di Washington, SBY masih dianggap anak loyal, manis dan penurut. Tidak neko neko. Karena itu media di sana tidak menggubris bagaimana rusaknya negeri ini dibuat SBY dan kroninya. Korupsi di mana mana, keadilan dilecehkan,lingkungan dirusak dan hutang negara pun menjadi jadi. SBY jelas jelas sudah tidak lagi dipercaya rakyat.
Tapi selama media Barat belum melakukan kampanye hitam terhadap SBY, maka dia akan aman sampai 2014. Percaya lah! (GFI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar