Sosok
Sukarno, Presiden pertama RI oleh beberapa negara memang sangat dikagumi dan
disegani dieranya. Setidaknya lima negara seperti Rusia, Mesir, Maroko,
Pakistan dan Kuba mengabadikan nama besar sang proklamator ini menjadi nama
mesjid dan jalan bahkan menerbitkan perangko berseri. Berikut informasi yang
berhasil dihimpun dari beberapa sumber terkait penghormatan nama Sukarno di
lima negara ini.
1.Rusia
Mesjid Biru Soekarno di St. Petersburgh
Mesjid Biru Soekarno di St. Petersburgh
Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.
2. Mesir
Jalan Ahmad Soekarno
Puncak
harmonisnya hubungan RI – Mesir, terjadi ketika kedua negara ini dipimpin oleh
Ir. Soekarno dari Indonesia dan Gammal Abdul Nasser dari Mesir. Untuk
diketahui, Presiden Indonesia pertama dikenal di Mesir dengan nama Ahmad
Soekarno. Penambahan nama Ahmad dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di
Mesir untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga menarik perhatian masyarakat
Mesir bahwa Presiden Indonesia beragama Islam, seragam dengan nama Wakil
Presiden yang diawali nama Mohammad, lengkapnya Mohammad Hatta. Keduanya (Ahmad
dan Muhammad) merupakan nama-nama Islami.
Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.
3. Maroko
Jalan Soekarno
Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.
3. Maroko
Jalan Soekarno
Jika
di Jakarta ada jalan bernama Casablanca, sebuah kota terkenal di Maroko, maka
di Maroko juga terdapat nama-nama jalan berbau Indonesia. Tak tanggung-tanggung
nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, ‘dicatut’ menjadi nama jalan di
Ibokota Maroko, Rabat. Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Nama
jalan tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat
kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: ‘sharia
Al-Rais Ahmed Sukarno’ yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno. Jalan
ini berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko.
Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
4. Pakistan
Jalan Soekarno
Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
4. Pakistan
Jalan Soekarno
Pakistan
begitu menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai dengan
nama beliau yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar,
di Lahore. Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara.
Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini kalangan
militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL berpatroli di
laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun
1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah meminta
menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika
Belanda ingin menyerang Indonesia.
Ilustrasi (Sumber: biography.com) Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.
5. Kuba
Perangko Soekarno
Ilustrasi (Sumber: biography.com) Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.
5. Kuba
Perangko Soekarno
Tahun
2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel
Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che
Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk
mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan
HUT ke-80 Fidel Castro.
Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara, Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia. (own/GFI)
Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara, Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia. (own/GFI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar